Minggu, 08 Maret 2020

D E W A S A


D E W A S A
            Yang slalu di ucapkan orang “ aku sudah  menjadi dewasa” , untuk menilai orang lain “ jadi orang yang dewasa donk” kemudian ada sebuah kata – kata  “ usia akan terus menua tapi dewasa itu pilihan” semua kata yang seakan menggambarkan sebuah pencapaian ketika menganggap diri sudah dewasa. Sebuah kata yang hanya terbentuk oleh 6 kata yang selalu di elu – elukan oleh banyak orang dan semua seakan ingin menggapai kata itu. Tpi apakah yang di maksud dengan kata D E W A S A itu?. Kata dewasa bisa dikategorikan sebuah umur kronologi atau umur nyata seseorang yang telah melalui pada tahap remaja akhir atau akan dimulia sekitar usia 20 tahun. Kata dewasa pun bisa dikategorikan dalam usia mental atau usia psikologis seseorang untuk berbuat sesuatu dengan berbagai macam kriteria : menurut www.sahabatnestle.co.id. Pendeknya, kedewasaan mental itu ditandai dengan kemampuan seseorang dalam mengelola konflik / perbedaan, antara harapan dan kenyataan, antara diri dan orang lain, antara diri dan kehidupan. Anak kecil akan menanggapi perbedaan itu dengan menangis, sedangkan remaja akan menanggapinya dengan marah / ngambek. Orang dewasa akan memilih respon yang paling banyak mengandung kebaikan untuk dirinya dan orang lain. Sedangkan  jakarta45.wordpress.com  Orang yang gampang marah dan selalu meledak-ledak, emosional, gampang tersinggung diartikan sebagai usia psikologis yang muda. Usia psikologis muda identik dengan umur anak-anak yang tidak mampu menguasai emosinya Jadi walaupun usia Anda sudah 30-an tahun tapi karena kelakukan Anda yang gampang marah, tersinggung, egois bisa diartikan usia psikologia Anda lebih muda dari umur sebenarnya. Sebaliknya, orang yang mampu mengendalikan emosinya dan lebih sabar menghadapi masalah dinilai memiliki umur psikologis yang lebih tua. Misalkan anak usia 15 tahun tapi mampu bersikap dewasa maka umur psikologisnya lebih tua dari umur sebenarnya. menurut saya sendiri kedewasaan mental terjadi ketika suddah dalam tahap memnuhi kebutuhan aktualisasi dir yang terdapat di dalam teori hirarki kebutuhan maslow. Aktualisai sendiri menurut iskandar (2016 ) kebutuhan untuk mengalami pemenuhan diri, yang merupakan kategori kebutuhan tertinggi. Kebutuhan ini diantaranya adalah kebutuhan untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri sendiri secara menyeluruh, meningkatkan kemampuan diri, dan menjadi orang yang lebih baik. Dari peenjelasan tersebut yan intinya seseorang akan mengembangkan potensi diri nya dan mengenali diri sendiri sehingga diperlukan sebuah proses dan pembelajaran, dalam sebuah proses dan pembelajaran akan ditemui berbagai macam permasalahan yang dalam mencari solusi harus mengenali diri sendiri, mengendalikan diri dan berfikir berdasarkan logika dengan menggunakan sedikit perasaan agar lebih objektif.
            Dalam berbagai kriteria yang telah dijelaskan diatas terdapat perbedaan dan kesamaan yang dapat disimpulkan, kita boleh mengaku diri kita sudah dewasa dengan kriteria kita tpi belum tentu kriteria yang kamu buat akan sesuai dengan kriteria dewasa bagi orang lain. Jangan menilai dirimu sendiri sudah dewasa karena semua kriteria menurutmu sudah terpenuhi menjadi dewasa, ingat hanya diri sendiri yang tidak bisa dinilai objektif oleh dirimu sendiri, kemudian kita tidak bisa melihat diri kita sendiri tanpa adanya kaca ( orang lain ). Jangan menilai orang untuk ukuran dewasa dengan kriteriamu, jangan menjadi TUHAN sehingga mengatakan orang lain hanya anak kecil  yang menjadi sebuah kebenaran yang mutlak. Lebih baik perbaiki diri sendiri sehingga menjadi dewasa dengan keinginan kita sendiri bukan dari kriteria orang lain. Apakah dengan menganggap dirimu dewasa menjadikan mu super power dalam masyarakat? Bukankah kamu akan mati, dan terdistrupsi oleh kebanggaanmu sendiri itu  yang hanya kamu percayai, bukankah hidupmu sudah slesai dengan mengatakan “ saya sudah dewasa  “ karena itu yang sedang diimpikan, trs hanya melakukan hal yang sama dalam menyelesaikan masalah. Teruslah berkembang, buang kata bullshit “ saya sudah dewasa “ padahal belum meraih apapun, jangan jadi TUHAN dengan menilai orang lain tidak dewasa, kamu manusia masih memiliki kesalahan dalam menilai dan tidak akan bisa melihat apa yang dilakukan oleh orang lain 7 x 24 jam selama hidupnya. Waktu trs bergerak bukan diam dan membeku, bangga dengan omong kosongmu atau slalu belajar dalam berproses dengan banyak evaluasi dan sedikit menilai orang lain.


REFERENSI:
Iskandar. (2016). Implementasi Teori Hirarki Kebutuhan Abraham Maslom terhadap peningkatan kinerja pustakawan. Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan Kearsipan Khizanah Al- Hikmah, 4(1), 24-34.

           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar