D E W A S A
Yang slalu di ucapkan orang “ aku
sudah menjadi dewasa” , untuk menilai
orang lain “ jadi orang yang dewasa donk” kemudian ada sebuah kata – kata “ usia akan terus menua tapi dewasa itu
pilihan” semua kata yang seakan menggambarkan sebuah pencapaian ketika
menganggap diri sudah dewasa. Sebuah kata yang hanya terbentuk oleh 6 kata yang
selalu di elu – elukan oleh banyak orang dan semua seakan ingin menggapai kata
itu. Tpi apakah yang di maksud dengan kata D E W A S A itu?. Kata dewasa bisa
dikategorikan sebuah umur kronologi atau umur nyata seseorang yang telah
melalui pada tahap remaja akhir atau akan dimulia sekitar usia 20 tahun. Kata dewasa
pun bisa dikategorikan dalam usia mental atau usia psikologis seseorang untuk
berbuat sesuatu dengan berbagai macam kriteria : menurut www.sahabatnestle.co.id. Pendeknya, kedewasaan mental itu ditandai dengan kemampuan
seseorang dalam mengelola konflik / perbedaan, antara harapan dan kenyataan,
antara diri dan orang lain, antara diri dan kehidupan. Anak kecil akan
menanggapi perbedaan itu dengan menangis, sedangkan remaja akan menanggapinya
dengan marah / ngambek. Orang dewasa akan memilih respon yang paling banyak
mengandung kebaikan untuk dirinya dan orang lain. Sedangkan jakarta45.wordpress.com Orang yang gampang marah dan selalu
meledak-ledak, emosional, gampang tersinggung diartikan sebagai usia psikologis
yang muda. Usia psikologis muda identik dengan umur anak-anak yang tidak mampu
menguasai emosinya Jadi walaupun usia Anda sudah 30-an tahun tapi karena
kelakukan Anda yang gampang marah, tersinggung, egois bisa diartikan usia
psikologia Anda lebih muda dari umur sebenarnya. Sebaliknya, orang yang mampu
mengendalikan emosinya dan lebih sabar menghadapi masalah dinilai memiliki umur
psikologis yang lebih tua. Misalkan anak usia 15 tahun tapi mampu bersikap
dewasa maka umur psikologisnya lebih tua dari umur sebenarnya. menurut saya
sendiri kedewasaan mental terjadi ketika suddah dalam tahap memnuhi kebutuhan
aktualisasi dir yang terdapat di dalam teori hirarki kebutuhan maslow. Aktualisai
sendiri menurut iskandar (2016 ) kebutuhan untuk mengalami pemenuhan diri,
yang merupakan kategori kebutuhan tertinggi. Kebutuhan ini diantaranya adalah kebutuhan
untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri sendiri secara menyeluruh,
meningkatkan kemampuan diri, dan menjadi orang yang lebih baik. Dari peenjelasan
tersebut yan intinya seseorang akan mengembangkan potensi diri nya dan
mengenali diri sendiri sehingga diperlukan sebuah proses dan pembelajaran,
dalam sebuah proses dan pembelajaran akan ditemui berbagai macam permasalahan
yang dalam mencari solusi harus mengenali diri sendiri, mengendalikan diri dan
berfikir berdasarkan logika dengan menggunakan sedikit perasaan agar lebih
objektif.
Dalam berbagai
kriteria yang telah dijelaskan diatas terdapat perbedaan dan kesamaan yang dapat disimpulkan, kita boleh
mengaku diri kita sudah dewasa dengan kriteria kita tpi belum tentu kriteria
yang kamu buat akan sesuai dengan kriteria dewasa bagi orang lain. Jangan menilai
dirimu sendiri sudah dewasa karena semua kriteria menurutmu sudah terpenuhi
menjadi dewasa, ingat hanya diri sendiri yang tidak bisa dinilai objektif oleh
dirimu sendiri, kemudian kita tidak bisa melihat diri kita sendiri tanpa adanya
kaca ( orang lain ). Jangan menilai orang untuk ukuran dewasa dengan
kriteriamu, jangan menjadi TUHAN sehingga mengatakan orang lain hanya anak
kecil yang menjadi sebuah kebenaran yang
mutlak. Lebih baik perbaiki diri sendiri sehingga menjadi dewasa dengan
keinginan kita sendiri bukan dari kriteria orang lain. Apakah dengan menganggap
dirimu dewasa menjadikan mu super power dalam masyarakat? Bukankah kamu akan
mati, dan terdistrupsi oleh kebanggaanmu sendiri itu yang hanya kamu percayai, bukankah hidupmu
sudah slesai dengan mengatakan “ saya sudah dewasa “ karena itu yang sedang diimpikan, trs hanya melakukan hal yang sama dalam
menyelesaikan masalah. Teruslah berkembang, buang kata bullshit “ saya sudah
dewasa “ padahal belum meraih apapun, jangan jadi TUHAN dengan menilai orang
lain tidak dewasa, kamu manusia masih memiliki kesalahan dalam menilai dan
tidak akan bisa melihat apa yang dilakukan oleh orang lain 7 x 24 jam selama
hidupnya. Waktu trs bergerak bukan diam dan membeku, bangga dengan omong
kosongmu atau slalu belajar dalam berproses dengan banyak evaluasi dan sedikit
menilai orang lain.
REFERENSI:
Iskandar. (2016).
Implementasi Teori Hirarki Kebutuhan Abraham Maslom terhadap peningkatan
kinerja pustakawan. Jurnal Ilmu Perpustakaan,
Informasi, dan Kearsipan Khizanah Al- Hikmah, 4(1), 24-34.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar