BUCIN
Bucin merupakan singkatan dari
budak cinta yang mengartikan seseorang akan memperbudakkan diri terhaadap cinta
yang telah ia peroleh sehingga akan melakukan segala hal untuk cinta tersebut. Bucin selalu
mengarah pada hubungan cinta dengan pasangan yang lawan jenis karena untuk
pasangan sesame jenis akan menjadi sebuah hal yang sangat ditentang oleh adat ketimuran dan banyak agama yang
menentang itu juga teteapi apabila melihat berdasarkan HAM dan keseatraan maka
hal tersebut diperbolehkan. Kembali lagi ke kata bucin, ketika seseorang sedang
jatuh cinta, atau hangat – hangatnya dalam memulai hubungan yang seakan lebih
memilih pasangan dibandingkan dengan teman maka akan slalu dibilang atau di
nilai “ DASAR BUCIN “ seakan kata tercipta indah tanpa ada penyesalan dan
kesalahan. Hal tersebut terkadang membuat seseorang merasa tidak senang, merasa
tersinggung, merasa seang diolok, kadang membuat depresi karena tidak ingin kehilangan teman maupun
cinta akan seorang kekasih. "Tetapi sadarkah kawan kalau semua orang itu merupakan
“BUCIN” ? aku tau kau hanya kecewa terhadap kehidupanku yang mulai aku bangun sehingga
waktu tidak bisa berjalan seperti dulu,
tetapi kawan bukankah kita sama – sama BUCIN? bukankah semua akan berubah pada
waktunya?".
Cinta bukanlah hal yang saklar
hanya untuk pasangan kekasih tapi cinta memiliki arti lebih luas. Cinta merupakan
sebuah perasaan akan memiliki, menghargai, menjaga, memperjuangkan atas suatu
hal dianggap berharga bagi seseorang. Bukankah
cinta tumbuh untuk kedua orang tua kita? Andai ada yang berkata bahwa untuk
kedua orang tua adalah kasih sayang tpi ingatlah sebelum ada nya kasih sayang
maka tumbulah cinta terlebih dahulu sehingga menjadi kasih sayang. Dalam beragama
pun kita mengenal akan rasa cinta, cintak akan tuhan, cinta akan nabi, dan
cinta akan agama itu sendiri. Cinta pun tumbuh dalam bernegara bukankah kita juga
mengenal nasionalisme, cinta pada produk dalam negeri. Semua orang telah
menjadi BUCIN dengan kadar yang berbeda - beda dan dengan hal yang dianggap
berharga pun berbedda – beda tetapi kenapa masih ada yang mengatakan “DASAR
BUCIN” hanya untuk persoalan cinta dengan sepasang kekasih?
Menurut saya pribadi kenapa hal tersebut bisa
terjadi pertama karena adanya sebuah opini masyarakat bahwa cinta hanya untuk
kekasih dan akan selalu berakhir dengan pertanyaan “kapan nikah?”. Yang kedua
cinta akan kekasih lebih sering dialami dalam bermasyarakat dan bisa terjadi
berulang – ulang yang memiliki sebuah alur atau sebuah perjalanan yang penuh gejolak sehingga akan merasakan berbagai macam perasaan yang membuat kita candu,
berbeda dengan cinta dengan hal lain yang akan muncul ketika keadaan
darurat, keadaan akan kehilangan, atau pun keadan mental down yang membuat kita sadar memiliki cinta terhadap hal lain
semisal ketika ortu sakit cinta kita kepada ortu akan lebih besaar karena takut
kehilangan ortu sehingga kita akan sangat focus dan berjuang untuk ortu kita,
kemudian untuk agama pun sama kita akan lebih cinta pada tuhan ketika kita
dihapkan akan sebuah masalah yang sulit diatasi dengan berdo.a dan beribadah
lebih rajin dibandingkan saat semua masih terasa nyaman.
Jadi sebuah kata BUCIN seharusnya
diberikan kepada semua manusia dan “
DASAR BUCIN” itu hanya untuk sebuah pengungkapan ekspresi kata yang belum tepat
apabila hanya dilontarkan kepada seseorang dengan kekasihnya. untuk para bucin, cintailah apa yang kamu cintai sekarang biarkan semua olokan hanya sebagai angin lewt karena kitalah yang menjalani, mereka hanyalah NPC wkwkwkwkwkkwkwk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar